MAKALAH
LEGENDA
HANG TUAH
Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Remedial Ulangan
Harian Sejarah
Disusun Oleh:
I KOMANG SENA AJI BUWANA
XI IPA 4
SMA Negeri 2 Cibinong
KATA
PENGANTAR
.
Puji
dan syukur saya panjatkan ke Tuhan YME, yang telah memberikan kekuatan dan
semangat kepada saya untuk menyelesaikan makalah yang saya susun yang berjudul
“Legenda Hang Tuah” dengan tepat waktu dan sesuai harapan.
Adapun maksud dibuatnya makalah ini, tidak lain adalah untuk memenuhi tugas remedial ulangan harian sejarah yang ditugaskan kepada saya selaku penulis. Sehingga penulis dan pembaca makalah ini dapat mengetahui tentang Legenda Hang Tuah dalam Hikayat Hang Tuah dan referensi lain dan mengetahui kebenaran dari keberadaan tokoh Hang Tuah.
Adapun maksud dibuatnya makalah ini, tidak lain adalah untuk memenuhi tugas remedial ulangan harian sejarah yang ditugaskan kepada saya selaku penulis. Sehingga penulis dan pembaca makalah ini dapat mengetahui tentang Legenda Hang Tuah dalam Hikayat Hang Tuah dan referensi lain dan mengetahui kebenaran dari keberadaan tokoh Hang Tuah.
Saya
selaku penulis menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, saya berharap kritik dan saran dari pembaca kepada
makalah saya sebagai penyemangat saya dan agar saya berusaha untuk lebih baik
dan belajar lebih giat. Dan sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pembaca terutama Bapak Yusuf selaku guru sejarah di XI IPA 4
sekaligus penilai makalah ini jika ada kesalahan arti atau kata yang kurang
baku atau kurang dapat dimengerti.
Saya
sangat berharap makalah yang saya buat dapat memberikan manfaat kepada seluruh
pembaca di masa sekarang maupun masa yang akan datang dan memberikan kesadaran
akan pentingnya sejarah dalam hubungannya dengan masa sekarang.
Cibinong, 28 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
·
Kata Pengantar.............................................................................................................. ii
·
Daftar Isi....................................................................................................................... iii
1.
Bab I
Pendahuluan........................................................................................................ 1
1.1.
Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2.
Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3.
Tujuan Makalah...................................................................................................... 2
1.4.
Manfaat Makalah.................................................................................................... 2
2.
Bab II
Pembahasan........................................................................................................ 3
2.1.
Hikayat Hang
Tuah................................................................................................ 3
2.2.
Kebenaran
Legenda Hang Tuah............................................................................. 4
3.
Bab III Penutup............................................................................................................. 6
3.1.
Kesimpulan
Makalah.............................................................................................. 6
3.2.
Saran Penulis.......................................................................................................... 6
·
Daftar Referensi............................................................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap sebagai
sesuatu yang benar-benar terjadi, sehingga sering kali disebut sebagai sejarah
kolektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, legenda adalah cerita rakyat
jaman dahulu berkaitan dengan peristiwa dan asal-usul terjadinya suatu tempat. Menurut
Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat
benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga
membedakannya dengan mite. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang
setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut
William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip
dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut
Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang
mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian.
Walaupun demikian, legenda seringkali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Hikayat (haka = cerita) adalah salah satu bentuk
sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah,
cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan
seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Sebuah
hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau untuk membangkitkan
semangat juang.
Hikayat adalah karya sastra kuno sehingga kebanyakan
ceritanya mengambil latar kerajaan. Untuk menjaga kelestarian sejarah, hikayat
telah dibawa turun-temurun dari nenek moyang dengan tidak meninggalkan kekhasan
hikayat itu sendiri. Sehingga banyak cerita berbentuk hikayat yang telah
tersebar di bangsa Melayu maupun dunia. Salah satu hikayat yang terkenal di
Indonesia adalah Hikayat Hang Tuah.
Hang Tuah adalah tokoh kepahlawanan melayu yang
terdapat pada Hikayat Hang Tuah. Hang Tuah diceritakan sebagai petarung yang
hebat dan sangat gagah berani dengan pangkat laksamana dari Kesultanan Malaka (1400-1511). Ia juga diceritakan
telah menyebut sumpah yang berbunyi “Tak akan Melayu hilang di bumi” yang
membuatnya terkenal dan dikagumi oleh beberapa kalangan dengan kisahnya.
Namun, tak semua kalangan membenarkan keberadaan
tokoh Hang Tuah dalam kehidupan nyata. Banyaknya versi tentang cerita dalam
Hikayat Hang Tuah membuat beberapa masyarakat menganggap tokoh Hang Tuah hanya
mitos belaka. Memang, beberapa masyarakat menganggap Legenda Hang Tuah hanya
karangan imajinasi saja. Akan tetapi, setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda,
artinya benar atau tidaknya kisah Hang Tuah bergantung kepada pemikiran atau
kepercayaan.
Terkadang tidak cukup opini saja untuk membuktikan
suatu hal, dan perlu adanya fakta. Oleh karena itu, dalam kebenaran Hang Tuah
ini perlu adanya pembuktian yang cukup kuat untuk meyakinkan masyarakat tentang
sejarahnya. Sebelum melakukan pembuktian, juga diperlukan pengetahuan yang kuat
tentang cerita dalam Hikayat Hang Tuah.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini akan ada beberapa rumusan masalah yang dibahas, di antara lain
·
Apakah yang
diceritakan dalam Hikayat Hang Tuah?
·
Apakah Legenda
Hang Tuah hanya sebuah imajinasi atau berdasarkan kisah nyata?
1.3 Tujuan Makalah
Makalah
Legenda Hang Tuah ini dibuat untuk memenuhi tujuan di antara lain:
·
Mengetahui
tentang Legenda Hang Tuah
·
Membuktikan
kebenaran dari Legenda Hang Tuah
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
Makalah
Legenda Hang Tuah ini disusun agar memberikan manfaat di antara lain:
·
Menambah wawasan
kepada para pembaca
·
Pembaca
mengetahui cerita yang berbentuk Hikayat
·
Pembaca dapat
memahami legenda Hang Tuah dalam Hikayat Hang Tuah
·
Pembaca dapat
mengetahui kebenaran Legenda Hang Tuah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Hikayat Hang Tuah
Hikayat Hang
Tuah adalah sebuah karya sastra Melayu yang termasyhur berbentuk hikayat yang memuat
28 bab dan ditulis dengan huruf arab berbahasa Melayu. Hikayat ini ditulis
dalam bentuk buku dengan tulisan tangan. Dalam memperbanyak buku Hikayat Hang
Tuah, buku ditulis ulang oleh juru tulis dengan tulisan tangan. Sehingga,
Hikayat Hang Tuah memiliki beberapa versi Sulalatus Salatin yang berbeda.
Hingga kini, Hikayat Hang Tuah telah diterjemahkan ke berbagai tulisan dan
bahasa oleh para penerbit modern di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara
Melayu lainnya.
Seperti pada kebanyakan hikayat, Hikayat
Hang Tuah mengambil setting kerajaan yaitu Kesultanan Melaka di Negeri Bentan
pada abad ke-15. Diceritakan ayah Hang Tuah, Hang Mahmud, mendapat mimpi buruk
yang melibatkan Hang Tuah, sehingga mereka dan ibu Hang Tuah, Dang Merdu Wati,
berpindah dan menetap ke Negeri Bentan. Di Negeri Bentan, Hang Tuah tumbuh
besar menjadi anak yang pintar dan berani. Ia juga memiliki 4 sahabat yaitu: Hang
Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu. Mereka dikabarkan selalu
bersama.
Pada suatu ketika, kelima sahabat itu
telah berhasil membunuh sekelompok pemberontak yang mencoba memporak-porandakan
desa tempat kediaman Hang Tuah. Sultan Melaka yang takut akan pemberontak itu
sontak kagum dengan aksi Hang Tuah dan kawan-kawan. Hang Tuah dan kawan-kawan
kemudian diajak untuk bekerja di istana. Sultan sangat menyayangi mereka,
sampai akhirnya Hang Tuah diberi gelar Laksamana. Hang Tuah dan kawan-kawan
sering diutus oleh Sultan Melaka untuk mengunjungi negara lain.
Salah satu bagian yang terkenal dalam
Hikayat Hang Tuah adalah tentang keris Hang Tuah, keris Taming Sari. Konon
keris itu diambil dari seorang petarung bernama Taming Sari di Kerajaan
Majapahit. Keris itu memberikan kekuatan pada pemiliknya menjadi pandai
berkelahi, kebal senjata dan dapat menghilang. Mengetahui hal itu, Hang Tuah
merebut kerisnya dan membunuh Taming Sari. Sehingga keris itu dapat memberikan
kekuatan yang sama pada Hang Tuah.
Pada akhir cerita, Hang Tuah dituduh
berzinah dengan pelayan Raja, dan di dalam keputusan yang cepat, Raja menghukum
mati Laksamana yang tidak bersalah. Namun, hukuman mati tidak pernah
dikeluarkan, karena Hang Tuah dikirim ke sebuah tempat yang jauh untuk
bersembunyi oleh Bendahara. Setelah mengetahui bahwa Hang Tuah akan mati, teman
seperjuangan Hang Tuah, Hang Jebat, dengan murka ia membalas dendam melawan
raja, mengakibatkan semua rakyat di situ banyak yang terbunuh dan keaadan
menjadi kacau-balau. Raja menyesal menghukum mati Hang Tuah, karena dialah
satu-satunya yang dapat diandalkan untuk membunuh Hang Jebat yang membuat
kerusuhan. Secara tiba-tiba, Bendahara memanggil kembali Hang Tuah daripada
tempat persembunyiannya dan dibebaskan secara penuh daripada hukumannya oleh
raja. Setelah tujuh hari bertarung, Hang Tuah merebut kembali keris Taming
Sarinya dari Hang Jebat, dan membunuhnya di dalam pertarungannya. Setelah teman
seperjuangannya gugur, Hang Tuah menghilang dan tidak pernah terlihat kembali.
Dalam bahasan cerita di atas, dapat
diketahui bahwa Hang Tuah terkenal karena memiliki watak yang pemberani dan
setia pada sultan. Hang Tuah dalam ceritanya juga merupakan tokoh yang tak bisa
ditindas, ia selalu menentang orang-orang yang mencoba menindasnya. Yang
membuat Hikayat Hang Tuah dikenal luas oleh bangsa Melayu salah satunya adalah
sumpahnya yang berbunyi “Tak akan Melayu hilang di bumi” yang berarti dia
bersumpah bahwa suku Melayu tidak akan punah di bumi ini.
2.2 Kebenaran Legenda Hang Tuah
Kisah Hang Tuah dalam Hikayat Hang Tuah dan sejarah Kesultanan
Melaka telah tersebar di masyarakat terutama bangsa Melayu. Akan tetapi,
beberapa masyarakat awam melihat tokoh Hang Tuah sebagai tokoh imajinasi saja
dengan kisah-kisah yang hanya mitos belaka. Hal ini bisa saja disebabkan oleh
versi cerita yang terlalu banyak, perkembangan budaya di masyarakat yang
mendorong masyarakatnya untuk berpikir secara logika saja sehingga tidak
mempercayai kisah-kisah yang berbau gaib atau sakti, ataupun kurangnya
kejelasan dalam cerita tentang akhir riwayat Hang Tuah.
Salah satu penyebab keraguan terhadap kebenaran legenda Hang
Tuah adalah dikarenakan versi cerita yang terlalu banyak. Hal ini bisa saja
terjadi, karena seperti yang telah dibahas sebelumnya, pada jaman dahulu orang
menggunakan jasa juru tulis untuk memperbanyak buku Hikayat Hang Tuah.
Sehingga, kemungkinan besar juru tulis melakukan sedikit kekeliruan yang
berdampak pada jalannya cerita. Namun, dengan mengetahui kisah Hang Tuah dengan
tokoh-tokoh yang terlibat, juga dengan latar tempat dan waktunya, sudah dapat
meyakinkan masyarakat bahwa keberadaan Hang Tuah pada masa lampau dapat
dipercaya.
Selanjutnya, penyebab keraguan terhadap kebenaran Legenda Hang
Tuah juga dapat disebabkan oleh cara berpikir masyarakat yang modern. Kisah
Hang Tuah yang telah dituturkan dalam Hikayat Hang Tuah telah diwariskan turun
temurun dan telah melewati berbagai jaman atau masa. Sehingga, budaya yang
terkandung dalam kisah Hikayat Hang Tuah yang mengandung unsur gaib atau
kesaktian manusia harus beradaptasi pada jaman modern ini yang cara berpikir
masyarakatnya lebih kepada logika dan kenyataan. Unsur gaib atau kesaktian yang
dimaksud salah satunya adalah kisah keris Taming Sari. Hal ini tentunya tidak
dapat diterima begitu saja oleh masyarakat modern. Akan tetapi, sejarah adalah
hal yang tidak boleh dilupakan, masyarakat harus melestarikan sejarah dengan
memahami dan mempercayainya. Maka, hal ini sedikit bergantung kepada
kepercayaan.
Kurangnya kejelasan dalam cerita di Hikayat Hang Tuah ataupun
riwayat Hang Tuah juga bisa menjadi salah satu penyebab masyarakat ragu
terhadap kebenaran Legenda Hang Tuah. Seperti yang telah dibahas, dapat dilihat
bahwa ada sedikit ketidakjelasan pada cerita dalam Hikayat Hang Tuah pada akhir
cerita yaitu ketika Hang Tuah berhasil membunuh sahabatnya, Hang Jebat, ia
menghilang dan tidak pernah terlihat lagi. Hal ini tentu dapat menimbulkan
keraguan, karena kisah hidup Hang Tuah dalam kehidupan nyata dipertanyakan
keberadaannya dan bukti nyata seperti waktu dan tempat ketika dia wafat juga
benda peninggalannya belum cukup jelas diceritakan. Akan tetapi, jika melihat
dari berbagai sumber selain dari Hikayat Hang Tuah, akan ditemukan bukti-bukti
nyata yang dapat meyakinkan keberadaan Hang Tuah pada kehidupan nyata.
Bukti nyata yang masih berkaitan dengan mitos dalam Legenda
Hang Tuah adalah tentang keberadaan sumur Hang Tuah. Sumur Hang Tuah yang
terletak di Kampung Duyung, Melaka ini dipercayai mempunyai kaitan dengan Hang
Tuah. Hang Tuah yang dilahirkan di Kampung Duyung ini dipercayai menggali
sendiri sumur ini untuk kegunaannya. Pada asalnya sumur ini kecil tetapi
lama-kelamaan menjadi besar dan dalam. Sumur ini dikatakan tidak pernah kering,
sekalipun di musim kemarau panjang. Airnya senantiasa jernih dan dikatakan bisa
menyembuhkan penyakit.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan Makalah
Legenda Hang Tuah adalah sebuah cerita yang menceritakan
perjalanan Hang Tuah dan disebarluaskan dalam bentuk Hikayat. Hikayat Hang Tuah
ditulis dengan huruf arab berbahasa Melayu dan memuat 28 bab. Hang Tuah
merupakan seorang Laksamana dari Kesultanan Melaka di Negeri Bentan yang
mempunyai watak pemberani dan setia pada Sultan. Hang Tuah sering melakukan
sesuatu bersama 4 sahabatnya yaitu: Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan
Hang Lekiu, walaupun di akhir cerita Hang Tuah membunuh Hang Jebat karena
kesetiaannya pada Sultan.
Dalam penyebaran Legenda Hang Tuah, beberapa masyarakat ragu
dan menganggap kisah Hang Tuah dalam Hikayat Hang Tuah hanya mitos atau
imajinasi belaka. Keraguan ini dapat disebabkan karena versi cerita yang
bermacam-macam, sehingga pembaca mengira cerita ini hanya karangan imajinasi.
Timbulnya keraguan dapat juga terjadi karena cara berpikir yang modern,
sehingga Legenda Hang Tuah yang memuat unsur gaib atau kesaktian manusia tidak
dapat diterima begitu saja. Ketiga, penyebab keraguan ini dapat disebabkan oleh
kurang kejelasan dalam cerita atau riwayat Hang Tuah, sehingga masyarakat
kurang dapat mempercayai legenda itu karena perlu bukti yang kuat dan jelas.
Akan tetapi, Legenda Hang Tuah dapat dinyatakan benar-benar ada
jika dipelajari ceritanya, mengumpulkan bukti dan referensi juga melihat dari
sudut pandang yang berbeda. Dengan menganalisis cerita dalam Hikayat Hang Tuah,
pembaca mendapatkan kejelasan tentang keberadaan Hang Tuah pada masa lampau.
Lalu, dengan melestarikan sejarah dan mempercayainya, pembaca dapat menghargai
unsur budaya dan kepercayaan pada Legenda Hang Tuah. Kemudian, dengan
mengumpulkan bukti dan referensi, keberadaan Hang Tuah semakin dipercaya karena
pembaca lebih mengetahui secara jelas cerita yang dimaksud dalam Hikayat Hang
Tuah. Oleh karena itu penulis menyimpulkan, Hang Tuah merupakan tokoh terkenal
saat jaman Kesultanan Melaka yang terbukti benar keberadaannya
3.2 Saran
Penulis
Setelah membaca makalah ini, maka penulis menyarankan dalam
memahami suatu cerita atau legenda, perlu adanya analisis yang mendalam.
Sehingga, pembaca dapat menambah wawasan tentang cerita itu dan juga dapat
mengetahui kebenaran dari tokoh yang ada dalam cerita. Dalam mengetahui cerita,
pembaca disarankan untuk menganalisis unsur instrinsik maupun ekstrinsik suatu cerita
tersebut. Lalu, dalam mengetahui kebenaran dari suatu cerita, pembaca juga
perlu mengumpulkan referensi dan bukti sebanyak-banyaknya, agar dapat
meyakinkan diri sendiri dan bahkan orang lain.
DAFTAR REFERENSI
http://www.google.co.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Hikayat_Hang_Tuah
http://tunassasterahangtuah.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hang_Tuah
http://indosastra.com/sinopsis-cuplikan-resensi-ringkasan-analisis-karya-sastra/sinopsis-hikayat-hang-tuah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Legenda
http://kerisnusantara.wordpress.com/2012/07/29/legenda-hang-tuah-dan-keris-taming-sari
Disusun oleh kerja keras dan keringat sendiri, mohon dipergunakan sebaiknya ;)
Disusun oleh kerja keras dan keringat sendiri, mohon dipergunakan sebaiknya ;)