Free Download

You Can Free Download Any Software Here!!

Tips and Trick

Free Tips and Trick for Blogger and Other..!

News and Info

News and Info for you...

Cheat and Codes

Free Cheat and Codes for Games and Others...!

About Me

All About Me, and you can contact Me everyday..!

Rabu, 25 Desember 2013

Cara Setting Email Client POP3 dengan Thunderbird, Outlook, dan Netscape Email


SETTING CLIENT EMAIL DENGAN MOZILLA THUNDERBIRD
Download Dan Instalasi
1.      Download aplikasi Mozilla Thunderbird yang dapat didownload pada:
a.       https://download.mozilla.org/?product=thunderbird-24.1.1&os=win&lang=id
b.      http://fileserver.eepisits.edu/software/networking/thunderbird/
c.       ftp://fileserver.eepisits.edu/software/networking/thunderbird/
2.      LakukanProsedurinstalasisesuaidengan petunjukpadaThunderbird
SettingAccount
3.      Buka aplikasi Mozilla Thunderbird yang telah diinstal
4.      Klik Create New Account
5.      Maka,akanmunculkotakdialog
6.      Pilih EmailAccount
7.      KlikNext
8.      PertamaadalahmengisikanNama,padaform “Your Name
9.      Kemudian isi alamat email pada “Email Address” (contoh: ikomangsena@yahoo.co.id)
10.  Selesai, lalukliknext
11.  Pilih type server pada pilihan “POP
12.  Isi “Incoming Server” dengan server dari penyedia email (student.eepis-its.edu atau mail.yahoo.co.id)
13.  Kemudian klik next
14.  Kemudian muncul jendela untuk mengisikan “incoming username” dengan account pada email Anda , seperti gambar 2 disamping
15.  Berikutnya Anda disuruh mengisikan account name Anda, seperti gambar 1 disamping
16.  Lalu klik Next
17.  Muncul jendela verifikasi semua konfigurasi account
18.  Jika sudah benar maka, klik finish, jika belum maka, lihat setting sebelumnya dengan tombol back
19.  Kemudian, karena server email student menggunakan SSL,  maka perlu dilakukan Setting pada thunderbird
20.  Klik kanan pada account, pilih properties
21.  Maka, akan muncul kotak dialog seperti disamping
22.  Pada pilihan “server setting”, klik pilihan pada secutiry setting  SSL
23.  Kemudian klik, OK
KonfirmasiSertifikatSSL
24.  SebelumLogin, maka akan munculkonfirmasi sertifikatSSL, klik continue


SettingAccount
25.  Jika semua setting sudah dilakukan, maka, untuk mendownload email, klik “Get Mail” pada pojok kiri atas.
26.  Muncul Kotak untuk masukan password
27.  Isi password sesuai dengan yang telah dibuat
28.  Tunggu sebentar dan setting telah berhasil.


SETTING CLIENT EMAIL DENGAN MICROSOFT OUTLOOK
  1. Jalankan program Outlook Express kemudian Klik Tools – Accounts
  2. Pada menu Internet Accounts, klik tombol Add – Mail, lalu ikuti pilihan Wizard
  3. Pada Display Name tuliskan nama Anda (misalkan: iksena) kemudian Next.
  4. Pada E-mail Address : tuliskan alamat Gmail Anda ( misalkan : ikomangsena22@gmail.com atau nama@domainAnda.com) kemudian Next
  5. Pada incoming server tuliskan: pop.gmail.com, sedangkan paada Outgoing server tuliskan: smtp.gmail.com, kemudian Next
  6. Pada Account name tuliskan alamat Gmail Anda lengkap: misalkan : ikomangsena22@gmail.com atau nama@domainAnda.com, pada password tuliskan password Anda.
  7. Abaikan pilihan Log On Using Security Password Authentication (SPA)
  8. Kemudian Next dan Klik Finish.
  9. Pada tampilan Internet Accounts (bila sudah tidak ada bisa dicari dengan mengklik Tools – Accounts) klik nama email Anda (default pop.gmail.com), kemudian klik Properties pada sebelah kanan
  10. Pada halaman Properties, Klik Advance
  11. Isi informasi berikut:
    1. Centang kotak di sebelah server ini membutuhkan koneksi aman (SSL) dibawah Outgoing Mail (SMTP). Tulis 465 dalam kolom surat keluar (SMTP)
    2. Di bawah Outgoing Mail (SMTP), centang kotak di sebelah server ini membutuhkan koneksi aman (SSL).
    3. Di bawah Incoming mail (POP3), centang kotak di sebelah server ini membutuhkan koneksi aman (SSL). Kolom SMTP akan berubah menjadi 995
  12. Klik OK, Kemudian Close.
Program email Outlook Express Anda siap digunakan, Klik Send/Recv untuk memeriksa email Gmail Anda. Sebelum melakukan konfigurasi diatas, Anda harus melakukan set Status: POP is enabled pada setting Gmail.


SETTING CLIENT EMAIL DENGAN NETSCAPE EMAIL
  1. Jalankan aplikasi
  2. Dari menu Window di toolbar, pilih “Mail and Newsgroups
  3. Dari jendela Netscape 7.x Mail, klik menu “Edit” di toolbar dan pilih “Mail and Newsgroup Account Settings.
  4. Klik tombol “Add Account” di bawah kolom sebelah kiri.
  5. Pilih ”Email Account” dari daftar, lalu klik “Next.
  6. Masukkan nama Anda.
  7. Pada bidang isian Email Address, ketik alamat Yahoo! Anda dengan lengkap (misalnya: “ikomangsena@yahoo.co.id”).
  8. Klik “Next.
  9. Pilih “POP” untuk server surat masuk.
  10. Masukkan setelan server POP Anda: pop.mail.yahoo.co.id
  11. Klik “Next.”
  12. Di bawah User Name, ketik ID Yahoo! Anda (alamat email Anda tanpa “@yahoo.co.id”).
  13. Di bawah Account Name, ketik ID Yahoo! Anda (alamat email Anda tanpa “@yahoo.co.id”).
  14. Klik “Next.”
  15. Setelah memverifikasi bahwa semua informasi ini telah dimasukkan dengan benar, klik tombol “Finish.”
Untuk membaca surat, klik link “Read Messages” di bawah kategori Email (di dekat bagian atas halaman) dan masukkan sandi Yahoo! Anda.
Jika Anda ingin Netscape Mail mengingat sandi Anda, centang kotak di samping “Use Password Manager to remember this password.” Saat masuk pertama kali, Anda akan diminta memasukkan sandi. Apabila diminta, masukkan sandi Surat Yahoo! Anda.
Untuk meninggalkan salinan surat di server Surat Yahoo!:
  1. Buka menu Window dan pilih “Mail and Newsgroups.”
  2. Dari toolbar Netscape client, klik “Edit,” lalu “Mail and Newsgroup Account Settings.
  3. Pada kolom kiri jendela Settings, klik “Server Settings.”
  4. Centang kotak di samping “Leave messages on server.

  1. Dari menu Tasks di toolbar, pilih “Mail and Newsgroups.”
  2. Dari jendela Netscape 6.x Mail, klik menu “Edit” di toolbar, lalu pilih “Mail and Newsgroup Account Settings.
  3. Klik tombol “New Account” di bawah kolom sebelah kiri.
  4. Pilih “ISP or email provider” dari daftar, lalu klik “Next.
  5. Masukkan nama Anda.
  6. Pada bidang isian Email Address, ketik alamat Yahoo! Anda dengan lengkap (misalnya “ikomangsena@yahoo.co.id”).
  7. Klik “Next.
  8. Pilih “POP” untuk server surat masuk.
  9. Masukkan setelan server POP Anda: pop.mail.yahoo.co.id
  10. Klik “Next.”
  11. Di bawah User Name, ketik ID Yahoo! Anda dan ganti simbol “@” dengan “%” (misalnya “ikomangsena%yahoo.co.id”).
  12. Di bawah Account Name, ketik ID Yahoo! Anda (alamat email Anda tanpa “@yahoo.co.id”).
  13. Klik “Next.”
  14. Setelah memverifikasi bahwa semua informasi ini telah dimasukkan dengan benar, klik tombol “Finish,” dan Anda pun selesai.
Untuk membaca surat, klik link “Read Messages” di bawah kategori Email (di dekat bagian atas halaman) dan masukkan sandi Yahoo! Anda.
Jika Anda ingin Netscape Mail mengingat sandi Anda, centang kotak di samping “Use Password Manager to remember this password.” Saat masuk pertama kali, Anda akan diminta memasukkan sandi. Apabila diminta, masukkan sandi Surat Yahoo! Anda.

Netscape Versi 4.5, 4.61, dan 4.7
Penting: Sebelum menghapus setelan saat ini, pastikan Anda mencatatnya sehingga dapat mengecek email dari akun itu setelah melakukan perubahan. Netscape hanya memperbolehkan Anda untuk menentukan satu server POP dan satu server SMTP pada satu waktu. Setelah Anda melakukan itu, ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Dari menu Edit di toolbar, pilih “Preferences.
  2. Di bawah kategori Mail and Newsgroups di sebelah kiri, pilih “Mail Servers.” Jika Anda tidak menemukan “Mail Servers,” klik tanda plus (+) untuk menampilkan lebih banyak kategori.
  3. Klik “Add” untuk menampilkan kotak dialog Mail Server Properties.
  4. Pada kotak Server name, ketik: pop.mail.yahoo.co.id
  5. Di bawah Server Type, klik menu tarik-turun dan pilih “POP3 Server.
  6. Di bawah User Name, ketik ID Yahoo! Anda (alamat email Anda tanpa “@yahoo.co.id”).
  7. Klik “Remember password” sehingga Anda tidak perlu memasukkan kembali sandi setiap kali memulai Messenger. Saat masuk pertama kali, Anda akan diminta memasukkan sandi.
  8. Jika Anda ingin menyimpan surat di akun Surat Yahoo! Anda setelah surat itu diambil, pilih tab “POP” dan centang kotak berlabel “Leave messages on server.”
  9. Klik “OK.”
  10. Pada kotak Outgoing mail (SMTP) server, ketik: smtp.mail.yahoo.co.id
  11. Pada kotak Outgoing mail server user name, ketik ID Yahoo! Anda (alamat email Anda tanpa “@yahoo.co.id”).
  12. Klik “OK.”
  13. Di bawah kategori Mail and Newsgroups di sebelah kiri, pilih “Identity.
  14. Pada kotak Email Address, ketik alamat Surat Yahoo! Anda (pastikan untuk mencantumkan “@yahoo.co.id”).
  15. Klik “OK.”

Setelan Server
Server Surat masuk (POP3)    : pop.mail.yahoo.co.id Gunakan SSL, port: 995
Server Surat Keluar (SMTP)   : smtp.mail.yahoo.co.id Gunakan SSL, port: 465, gunakan  authentication
Nama Akun/Nama Pengguna : pengguna@yahoo.co.id (misal: ikomangsena@yahoo.co.id)
Alamat email                           : pengguna@yahoo.co.id (misal: ikomangsena@yahoo.co.id)
Sandi                                       : Sandi Surat Yahoo! Anda


Dikutip dari berbagai sumber.

Jumat, 12 Juli 2013

Contoh Cerita Pendek (Cerpen) Bahasa Indonesia Bertemakan Nilai Kehidupan

cuma mau ngeshare cerpen buatan ane nih gan, berminggu-minggu ngerjain cerpen ini buat tugas bahasa indonesia, maaf ya kalo jelek, kalo bisa sih judulnya diganti aja gan, kurang greget hehe

Harga Diri Di Atas Gorengan




P
agi hari terlihat sibuk dengan suara wanita setengah baya yang sedang memukul-mukul bambu sambil menawarkan apa yang dijualnya kepada anak-anak sekolah dasar yang menunggu bel masuk sekolah. Senyuman selalu ia lontarkan ketika menerima setiap lembaran uang hasil kerja kerasnya. Seketika senyumnya membesar melihat gadis kecil yang membawa sebuah tas lusuh dan muka yang muram. Wanita itu kemudian menyapa gadis kecil tadi yang merupakan anak semata wayangnya yang dia nafkahi tanpa seorang ayah. Gadis bernama Lina itu menoleh ke  arah temannya seakan tidak mendengar sapaan dari sang ibu. Dengan penuh keraguan sang ibu menurunkan tangannya dan hanya bisa memperhatikan Lina dari jauh.
            Anak-anak sekolah dasar tidak terlihat lagi ketika bel tanda masuk kelas selesai berbunyi. Tak terlihat siapapun di halaman sekolah, hanya satpam dan pemotong rumput. Dan juga terlihat wanita tadi, yaitu Wati . Wati adalah wanita setengah baya si penjual gorengan sekaligus wanita yang mengeluarkan Lina dari perutnya dan dirawatnya sejak kecil. Ia masih terlihat sibuk untuk mempersiapkan dagangannya, terlihat sangat seru dan menyenangkan baginya. Yang ada di pikirannya hanyalah Lina, dan dia masih terherankan oleh kejadian tadi. Memang belakangan ini Lina selalu cuek dan jutek terhadap ibu kandungnya sendiri, “Apa mungkin karena bau badanku?” pikir Wati sambil menciumi badannya dari atas sampai bawah.
            Jam sekolah yang terletak di atas menara sekolah dengan gaya renaisans kuno itu mengeluarkan bunyi yang klasik, menandakan jam istirahat bagi para anggota sekolah. Anak-anak sekolah dasar berlari keluar kelas dengan wajah tanpa beban. Mereka mulai mempergunakan waktu istirahatnya itu untuk bermain, belajar, mengobrol juga makan siang. Jam istirahat memang seperti kasur untuk melepaskan rasa stress dan lelah, dan digunakan dengan keceriaan dan kebahagiaan. Tetapi tidak bagi Lina, ia termenung sendiri, mungkin hanya ditemani pohon besar yang meneduhinya. Terlihat murung dan lelah, seperti orang yang sudah bosan dengan hidup ini, atau mungkin kehidupan yang sudah bosan dengan cerita yang dialami Lina? Ah sudahlah. Teman-teman Lina hanya lewat dan mengacuhkannya, membuat Lina bertambah murung. Adapun salah satu dari teman Lina yang datang menghampiri, temannya itu memang anak dari Pengusaha pabrik panci terkenal, ia bernama Cici. Lina mengangkat kepala dan seperti akan tersenyum. Tetapi teman Lina itu malah berkata, “Eh anak gorengan, ngapain disana? Ga punya temen ya? Temenan sama gorengan sana huahaha”. Lina tentu sangat kesal dan membalas, “Perlu kamu tau ya tukang gorengan itu bukan ibuku! Amit-amit deh punya ibu bau bakwan gitu”, “Alaaah bohong aja kamu, jelas-jelas kamu tuh yang bau bakwan huahaha” balas teman Lina dengan tertawa mengejek dan langsung pergi.
            Di lain tempat, Wati sedang dikerubungi anak sekolah yang ingin menukar uang dengan gorengannya. Hanya perlu seribu rupiah untuk mendapatkan dua buah gorengan yang terkenal karena rasanya itu. Wati melayani para customer-nya selalu dengan penuh senyuman. Lina yang sudah berhenti menangis melihat senyuman Ibunya dari jauh, dengan ekspresi risih yang tidak enak dilihat. Untung saja Wati tidak menoleh ke anaknya itu, karena mungkin dia akan sakit hati melihat ekspresi anak terhadap ibunya seperti itu. Lina sangat kesal karena merasa dipermalukan oleh Ibunya. Dia tiba-tiba mengambil batu kerikil dan langsung dilemparkan ke arah ibunya. Seperti anak kecil kebanyakan, apa yang dilakukan terkadang tidak jelas, ia langsung berlari setelah kerikil itu hampir mengenai ibunya. Wati menoleh dan melihat anaknya berlari.
            Indonesia bagian tengah telah menunjukan pukul 12 siang, warga SDN 4 Samarinda harus kembali ke rumahnya. Para murid berlari keluar kelas, hanya Lina yang berjalan pelan. Wati menunggu sembari membereskan dagangannya usai berjualan. Lina berjalan menghampiri Wati dengan tatapan risih dan berkata, “Cepet Bu, lama amat ngurusin gitu doang.” Ibunya hanya bisa membalas dengan ceria, “Iya, sebentar nak, habis laku keras nih,” “Laku keras mempermalukan Lina ya Bu?” kata Lina menggerutu. “Kok ngomongnya gitu sih nak? Ini kan pekerjaan Ibu, demi kehidupan kita Lin,” kata Wati heran. “Suka-suka Lina, mulut-mulut Lina, udah ah cepetan Bu”, balas Lina dengan sangat risih ke Ibunya. Wati mengelus dada dan menahan kesabarannya. Dia tau kalau anaknya sangat malu mempunyai Ibu tukang gorengan seperti dirinya. Seorang Ibu tetap harus memberi kasih sayang terhadap anaknya walaupun anaknya menerima atau menolak kasih sayang itu.
            Mereka berdua berjalan kaki menuju rumah yang memiliki jarak 120 langkah dari sekolah. Sang Ibu terlihat sangat repot membawa barang dagangannya yang cukup berat, sedangkan anaknya hanya berdiam seakan tak peduli. Ketidakpedulian Lina terus berlanjut sampai akhirnya mereka sampai pada rumah gubuk di kolong jembatan, terlihat sampah-sampah menghiasi halaman rumah mereka. Dengan santai Lina melempar tasnya dan menjatuhkan diri di kasur kapuk yang kaku. Ibunya menata barang daganganya untuk dibawa esok hari. Sambil menata, Wati memecahkan keheningan dengan bertanya, “Bagaimana di sekolah? Kok sendirian mulu, bergaul dong sama teman-temannya”. Lina terdiam, kekesalannya telah kembali dan langsung mencela, “Ini tuh semua gara-gara Ibu, kalau saja Ibu tuh kerjanya jadi Direktur atau Manager kan enak, ga miskin gini, dan pasti temen Lina banyak kaya Cici, Ibu tuh cuma malu-maluin Lina doang!”. “Astaga nak, kamu ngga boleh kaya gitu, ini tuh satu-satunya cara agar kita bisa bertahan hidup nak, Ibu janji akan berusaha bikin kamu sukses biar ga kaya Ibu gini nak, kalo engga jualan ini kita mau makan apa?” balas Wati dengan setengah sedih. Mereka terdiam sejenak dan Lina berteriak, “Alaah! Ibu tuh cuma ngomong doang! Ibu sengaja kan bikin Lina malu biar ga punya temen, pokoknya Lina gamau Ibu jadi Ibu Lina, mendingan Lina pergi aja!”. Wati terdiam sedih sekaligus kaget mendengar itu, kasih sayang yang diberikan kepada anak semata wayangnya dibalas dengan kebencian. Lina mengambil tasnya dan langsung berlari keluar rumah menuju jalan raya. Wati kaget dan langsung mengejarnya, dia hanya bisa memanggil nama anaknya, “Lina...! Lina, maafkan ibu nak...!”. Lina terus berlari melintasi jalan raya yang sepi, tiba-tiba sebuah motor besar berwarna hitam melaju kencang menghampiri Lina, Lina terserempet motor itu dengan sangat kencang, dengan tanpa kepedulian pengendara terus melaju pergi. Darah bercucuran deras, Wati yang menjadi saksi langsung kejadian itu menangis keras, dia panik meminta tolong berharap ada orang yang akan membantunya.
Beruntunglah ada seorang pria berlari menghampiri, Wati memintanya untuk memanggil ambulan, pria itu mengambil handphone-nya dan buru menelpon ambulan. Lina sudah sangat kritis sampai akhirnya ambulan datang membawanya, Wati terus berkata pada sopir ambulan, “Cepat pak, tolong anak saya pak....!”. Mereka tiba di rumah sakit dan Lina langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat, ibunya hanya bisa menunggu dan panik. Setelah beberapa lama, sang dokter keluar ruang UGD Lina dan langsung ditanyai oleh Wati, “Bagaimana kondisi anak saya dok? Apa yang harus saya lakukan?”. “Maaf bu, anak ibu sangat kekurangan darah, harus ada yang mendonorkan secepatnya, kalau tidak anak anda tidak akan tertolong”, jawab Dokter dengan pasrah. “Ambil darah saya dok, ambil semua darah saya yang dibutuhkan anak saya agar anak saya tetap hidup dok,” kata Wati sambil manangis keras. Dokter hanya mengangguk dan harus tetap melakukan tugasnya. Lina sangat banyak kekurangan darah, maka Wati harus mengalami apa yang telah dialami Lina untuk mendonorkan darah pada anaknya itu. Setelah saat-saat yang menegangkan berlalu, pihak rumah sakit berhasil mendonorkan darah Wati kepada Lina. Lina kembali sehat, dia terbangun dan bertanya kepada suster, “Dimana Ibuku? Apa yang telah terjadi?”. Suster hanya terdiam, melihat itu Lina langsung mencari-cari ibunya dan sampai akhirnya dia tiba di sebuah kamar. Ibunya terbaring di kasur, Lina langsung berlari mengahampiri dan memanggil Ibunya, “Ibu... Ibu bangun dong, Kita dimana bu?”. Mata ibunya masih tertutup, Lina bertanya kepada dokter di sebelahnya, “Ibu saya kenapa dok? Apa yang sudah terjadi?”. Dokter menjawab, “Kamu mengalami kecelakaan parah nak, lalu ibumu mendonorkan semua darahnya padamu, dan sekarang ibumu yang kekurangan darah dan....”, “Dan apa dok?”, tanya Lina heran. “Ibumu telah meninggalkan kita nak, dia rela berbuat itu agar kamu tetap hidup”, jawab dokter dengan berat hati. “Ibu? Kenapa dok? Tolong ibu saya dok! Tolong ibu saya!”, Lina menangis lebih keras daripada ibunya tadi, dia telah sadar betapa besar kasih sayang Ibu kepada anaknya, Lina sangat menyesal dan hanya bisa menangis.
Dia menjadi anak sebatang kara, dia adalah korban dari kebencian. Lina berlari keluar rumah sakit sambil menangis, dia hanya berjalan-jalan sepanjang trotoar menuju rumah gubuknya. Tangisannya tidak berhenti, sampai akhirnya dia berpikir, dia menyadari ada sesuatu yang harus dilakukannya, apa yang diinginkan ibunya adalah untuk menjaga dia tetap hidup, maka Lina harus memanfaatkan hidupnya untuk sesuatu yang berguna. Dia sampai ke rumah gubuknya dan menata dagangan ibunya, dia bertekad untuk berjualan gorengan seperti ibunya. Dengan dorongan batin yang luar biasa, dia tidak malu untuk berjualan gorengan. Keesokan harinya dia pergi ke sekolah tanpa seragam dan tas, melainkan dagangan gorengan ibunya. Ejekan yang datang kepadanya berubah menjadi semangat.
Tahun demi tahun berlalu, Lina telah berusia genap 20 tahun, dan dia tetap berjualan gorengan. Sampai akhirnya dia mempunyai modal untuk membuat usahanya itu semakin besar. Dia membuat perusahaan besar untuk usaha gorengannya. Dengan ratusan cabang dan jutaan karyawan yang tersebar di Indonesia. Milyaran gorengan dijual setiap harinya, ratusan juta gorengan lainnya diekspor ke beberapa negara. Lina telah sukses, dia yakin telah membanggakan ibunya. Kemudian Lina pergi ke makam ibunya, dia duduk di sebelah kuburannya, dan berkata, “Aku telah berhasil bu, ibu tetap tenang disana ya, aku sayang ibu”.

Subscribe My Article via Email

Enter your email address:

Sena Aji Buwana

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More