Free Download

You Can Free Download Any Software Here!!

Tips and Trick

Free Tips and Trick for Blogger and Other..!

News and Info

News and Info for you...

Cheat and Codes

Free Cheat and Codes for Games and Others...!

About Me

All About Me, and you can contact Me everyday..!

Jumat, 12 Juli 2013

Contoh Cerita Pendek (Cerpen) Bahasa Indonesia Bertemakan Nilai Kehidupan

cuma mau ngeshare cerpen buatan ane nih gan, berminggu-minggu ngerjain cerpen ini buat tugas bahasa indonesia, maaf ya kalo jelek, kalo bisa sih judulnya diganti aja gan, kurang greget hehe

Harga Diri Di Atas Gorengan




P
agi hari terlihat sibuk dengan suara wanita setengah baya yang sedang memukul-mukul bambu sambil menawarkan apa yang dijualnya kepada anak-anak sekolah dasar yang menunggu bel masuk sekolah. Senyuman selalu ia lontarkan ketika menerima setiap lembaran uang hasil kerja kerasnya. Seketika senyumnya membesar melihat gadis kecil yang membawa sebuah tas lusuh dan muka yang muram. Wanita itu kemudian menyapa gadis kecil tadi yang merupakan anak semata wayangnya yang dia nafkahi tanpa seorang ayah. Gadis bernama Lina itu menoleh ke  arah temannya seakan tidak mendengar sapaan dari sang ibu. Dengan penuh keraguan sang ibu menurunkan tangannya dan hanya bisa memperhatikan Lina dari jauh.
            Anak-anak sekolah dasar tidak terlihat lagi ketika bel tanda masuk kelas selesai berbunyi. Tak terlihat siapapun di halaman sekolah, hanya satpam dan pemotong rumput. Dan juga terlihat wanita tadi, yaitu Wati . Wati adalah wanita setengah baya si penjual gorengan sekaligus wanita yang mengeluarkan Lina dari perutnya dan dirawatnya sejak kecil. Ia masih terlihat sibuk untuk mempersiapkan dagangannya, terlihat sangat seru dan menyenangkan baginya. Yang ada di pikirannya hanyalah Lina, dan dia masih terherankan oleh kejadian tadi. Memang belakangan ini Lina selalu cuek dan jutek terhadap ibu kandungnya sendiri, “Apa mungkin karena bau badanku?” pikir Wati sambil menciumi badannya dari atas sampai bawah.
            Jam sekolah yang terletak di atas menara sekolah dengan gaya renaisans kuno itu mengeluarkan bunyi yang klasik, menandakan jam istirahat bagi para anggota sekolah. Anak-anak sekolah dasar berlari keluar kelas dengan wajah tanpa beban. Mereka mulai mempergunakan waktu istirahatnya itu untuk bermain, belajar, mengobrol juga makan siang. Jam istirahat memang seperti kasur untuk melepaskan rasa stress dan lelah, dan digunakan dengan keceriaan dan kebahagiaan. Tetapi tidak bagi Lina, ia termenung sendiri, mungkin hanya ditemani pohon besar yang meneduhinya. Terlihat murung dan lelah, seperti orang yang sudah bosan dengan hidup ini, atau mungkin kehidupan yang sudah bosan dengan cerita yang dialami Lina? Ah sudahlah. Teman-teman Lina hanya lewat dan mengacuhkannya, membuat Lina bertambah murung. Adapun salah satu dari teman Lina yang datang menghampiri, temannya itu memang anak dari Pengusaha pabrik panci terkenal, ia bernama Cici. Lina mengangkat kepala dan seperti akan tersenyum. Tetapi teman Lina itu malah berkata, “Eh anak gorengan, ngapain disana? Ga punya temen ya? Temenan sama gorengan sana huahaha”. Lina tentu sangat kesal dan membalas, “Perlu kamu tau ya tukang gorengan itu bukan ibuku! Amit-amit deh punya ibu bau bakwan gitu”, “Alaaah bohong aja kamu, jelas-jelas kamu tuh yang bau bakwan huahaha” balas teman Lina dengan tertawa mengejek dan langsung pergi.
            Di lain tempat, Wati sedang dikerubungi anak sekolah yang ingin menukar uang dengan gorengannya. Hanya perlu seribu rupiah untuk mendapatkan dua buah gorengan yang terkenal karena rasanya itu. Wati melayani para customer-nya selalu dengan penuh senyuman. Lina yang sudah berhenti menangis melihat senyuman Ibunya dari jauh, dengan ekspresi risih yang tidak enak dilihat. Untung saja Wati tidak menoleh ke anaknya itu, karena mungkin dia akan sakit hati melihat ekspresi anak terhadap ibunya seperti itu. Lina sangat kesal karena merasa dipermalukan oleh Ibunya. Dia tiba-tiba mengambil batu kerikil dan langsung dilemparkan ke arah ibunya. Seperti anak kecil kebanyakan, apa yang dilakukan terkadang tidak jelas, ia langsung berlari setelah kerikil itu hampir mengenai ibunya. Wati menoleh dan melihat anaknya berlari.
            Indonesia bagian tengah telah menunjukan pukul 12 siang, warga SDN 4 Samarinda harus kembali ke rumahnya. Para murid berlari keluar kelas, hanya Lina yang berjalan pelan. Wati menunggu sembari membereskan dagangannya usai berjualan. Lina berjalan menghampiri Wati dengan tatapan risih dan berkata, “Cepet Bu, lama amat ngurusin gitu doang.” Ibunya hanya bisa membalas dengan ceria, “Iya, sebentar nak, habis laku keras nih,” “Laku keras mempermalukan Lina ya Bu?” kata Lina menggerutu. “Kok ngomongnya gitu sih nak? Ini kan pekerjaan Ibu, demi kehidupan kita Lin,” kata Wati heran. “Suka-suka Lina, mulut-mulut Lina, udah ah cepetan Bu”, balas Lina dengan sangat risih ke Ibunya. Wati mengelus dada dan menahan kesabarannya. Dia tau kalau anaknya sangat malu mempunyai Ibu tukang gorengan seperti dirinya. Seorang Ibu tetap harus memberi kasih sayang terhadap anaknya walaupun anaknya menerima atau menolak kasih sayang itu.
            Mereka berdua berjalan kaki menuju rumah yang memiliki jarak 120 langkah dari sekolah. Sang Ibu terlihat sangat repot membawa barang dagangannya yang cukup berat, sedangkan anaknya hanya berdiam seakan tak peduli. Ketidakpedulian Lina terus berlanjut sampai akhirnya mereka sampai pada rumah gubuk di kolong jembatan, terlihat sampah-sampah menghiasi halaman rumah mereka. Dengan santai Lina melempar tasnya dan menjatuhkan diri di kasur kapuk yang kaku. Ibunya menata barang daganganya untuk dibawa esok hari. Sambil menata, Wati memecahkan keheningan dengan bertanya, “Bagaimana di sekolah? Kok sendirian mulu, bergaul dong sama teman-temannya”. Lina terdiam, kekesalannya telah kembali dan langsung mencela, “Ini tuh semua gara-gara Ibu, kalau saja Ibu tuh kerjanya jadi Direktur atau Manager kan enak, ga miskin gini, dan pasti temen Lina banyak kaya Cici, Ibu tuh cuma malu-maluin Lina doang!”. “Astaga nak, kamu ngga boleh kaya gitu, ini tuh satu-satunya cara agar kita bisa bertahan hidup nak, Ibu janji akan berusaha bikin kamu sukses biar ga kaya Ibu gini nak, kalo engga jualan ini kita mau makan apa?” balas Wati dengan setengah sedih. Mereka terdiam sejenak dan Lina berteriak, “Alaah! Ibu tuh cuma ngomong doang! Ibu sengaja kan bikin Lina malu biar ga punya temen, pokoknya Lina gamau Ibu jadi Ibu Lina, mendingan Lina pergi aja!”. Wati terdiam sedih sekaligus kaget mendengar itu, kasih sayang yang diberikan kepada anak semata wayangnya dibalas dengan kebencian. Lina mengambil tasnya dan langsung berlari keluar rumah menuju jalan raya. Wati kaget dan langsung mengejarnya, dia hanya bisa memanggil nama anaknya, “Lina...! Lina, maafkan ibu nak...!”. Lina terus berlari melintasi jalan raya yang sepi, tiba-tiba sebuah motor besar berwarna hitam melaju kencang menghampiri Lina, Lina terserempet motor itu dengan sangat kencang, dengan tanpa kepedulian pengendara terus melaju pergi. Darah bercucuran deras, Wati yang menjadi saksi langsung kejadian itu menangis keras, dia panik meminta tolong berharap ada orang yang akan membantunya.
Beruntunglah ada seorang pria berlari menghampiri, Wati memintanya untuk memanggil ambulan, pria itu mengambil handphone-nya dan buru menelpon ambulan. Lina sudah sangat kritis sampai akhirnya ambulan datang membawanya, Wati terus berkata pada sopir ambulan, “Cepat pak, tolong anak saya pak....!”. Mereka tiba di rumah sakit dan Lina langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat, ibunya hanya bisa menunggu dan panik. Setelah beberapa lama, sang dokter keluar ruang UGD Lina dan langsung ditanyai oleh Wati, “Bagaimana kondisi anak saya dok? Apa yang harus saya lakukan?”. “Maaf bu, anak ibu sangat kekurangan darah, harus ada yang mendonorkan secepatnya, kalau tidak anak anda tidak akan tertolong”, jawab Dokter dengan pasrah. “Ambil darah saya dok, ambil semua darah saya yang dibutuhkan anak saya agar anak saya tetap hidup dok,” kata Wati sambil manangis keras. Dokter hanya mengangguk dan harus tetap melakukan tugasnya. Lina sangat banyak kekurangan darah, maka Wati harus mengalami apa yang telah dialami Lina untuk mendonorkan darah pada anaknya itu. Setelah saat-saat yang menegangkan berlalu, pihak rumah sakit berhasil mendonorkan darah Wati kepada Lina. Lina kembali sehat, dia terbangun dan bertanya kepada suster, “Dimana Ibuku? Apa yang telah terjadi?”. Suster hanya terdiam, melihat itu Lina langsung mencari-cari ibunya dan sampai akhirnya dia tiba di sebuah kamar. Ibunya terbaring di kasur, Lina langsung berlari mengahampiri dan memanggil Ibunya, “Ibu... Ibu bangun dong, Kita dimana bu?”. Mata ibunya masih tertutup, Lina bertanya kepada dokter di sebelahnya, “Ibu saya kenapa dok? Apa yang sudah terjadi?”. Dokter menjawab, “Kamu mengalami kecelakaan parah nak, lalu ibumu mendonorkan semua darahnya padamu, dan sekarang ibumu yang kekurangan darah dan....”, “Dan apa dok?”, tanya Lina heran. “Ibumu telah meninggalkan kita nak, dia rela berbuat itu agar kamu tetap hidup”, jawab dokter dengan berat hati. “Ibu? Kenapa dok? Tolong ibu saya dok! Tolong ibu saya!”, Lina menangis lebih keras daripada ibunya tadi, dia telah sadar betapa besar kasih sayang Ibu kepada anaknya, Lina sangat menyesal dan hanya bisa menangis.
Dia menjadi anak sebatang kara, dia adalah korban dari kebencian. Lina berlari keluar rumah sakit sambil menangis, dia hanya berjalan-jalan sepanjang trotoar menuju rumah gubuknya. Tangisannya tidak berhenti, sampai akhirnya dia berpikir, dia menyadari ada sesuatu yang harus dilakukannya, apa yang diinginkan ibunya adalah untuk menjaga dia tetap hidup, maka Lina harus memanfaatkan hidupnya untuk sesuatu yang berguna. Dia sampai ke rumah gubuknya dan menata dagangan ibunya, dia bertekad untuk berjualan gorengan seperti ibunya. Dengan dorongan batin yang luar biasa, dia tidak malu untuk berjualan gorengan. Keesokan harinya dia pergi ke sekolah tanpa seragam dan tas, melainkan dagangan gorengan ibunya. Ejekan yang datang kepadanya berubah menjadi semangat.
Tahun demi tahun berlalu, Lina telah berusia genap 20 tahun, dan dia tetap berjualan gorengan. Sampai akhirnya dia mempunyai modal untuk membuat usahanya itu semakin besar. Dia membuat perusahaan besar untuk usaha gorengannya. Dengan ratusan cabang dan jutaan karyawan yang tersebar di Indonesia. Milyaran gorengan dijual setiap harinya, ratusan juta gorengan lainnya diekspor ke beberapa negara. Lina telah sukses, dia yakin telah membanggakan ibunya. Kemudian Lina pergi ke makam ibunya, dia duduk di sebelah kuburannya, dan berkata, “Aku telah berhasil bu, ibu tetap tenang disana ya, aku sayang ibu”.

Minggu, 03 Februari 2013

Alat Optik Fisika Kelas X

Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan manusia, berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh manusia. Salah satunya adalah kamera. Kemajuan teknologi telah merevolusi berbagai alat elektronik dari ukuran besar menjadi ukuran yang sangat kecil. Teknologi ini dikenal dengan teknologi nano (teknologi nano adalah teknologi yang bergerak atau dibuat dalam scala nanometer). Selain praktis dan ekonomis, ukuran yang sangat kecil, sangat multi guna. Salah satu hasil teknologi nano adalah pembuatan kamera. Karena kecilnya maka kamera ini dapat masuk ke dalam pembuluh darah. Tahukah kamu bahwa salah satu organ tubuh kita adalah alat optik berupa kamera yang tercanggih dan terpraktis di jagat raya? Bagaimanakah kamera yang ada di dalam tubuh kita itu dikatakan praktis? Untuk mengetahui lebih banyak tentang fungsi organ ini, maka ikutilah seluruh kegiatan berikut dengan sungguh-sungguh.

Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma. Prinsip kerja dari alat optik adalah dengan memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya adalah peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada reflektor. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya melalui bidang batas antara dua zat bening yang berbeda kerapatannya.
Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:
  • Mata
  • Kamera
  • Lup (kaca pembesar)
  • Teropong (teleskop)
  • Mikroskop
* MATA
Fungsi Mata sebagai Alat Optik
Mata merupakan salah satu contoh alat optik, karena dalam pemakaiannya mata membutuhkan berbagai benda-benda optik seperti lensa.
Berikut ini adalah bagian-bagian mata dan fungsinya:
bagian-bagian mata
  1. Kornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar.
  2. Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan.
  3. Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina.
  4. Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul syaraf optik.
  5. Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata.
Bagaimana mata bekerja? Secara sederhana sebagai alat optik mata membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil pada retina. Pemfokusan dilakukan dengan mengubah jarak fokus lensanya. Benda akan nampak jelas jika bayangan tepat jatuh pada permukaan retina. Hal ini akan terjadi jika lensa mata dengan kemampuan akomodasinya dapat selalu menempatkan bayangan pada retina. Karena berbagai hal, kadang-kadang bayangan tidak terbentuk tepat di retina. Hal ini terjadi jika mata mengalami cacat atau objek berada diluar jangkauan penglihatan.
Bagaimanakah pembentukan bayangan pada mata?
Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan pada retina.
Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dengan mengubah ukuran pupilnya.
Retina merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa.
Agar bayangan selalu jatuh pada retina karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur dengan mengubah jarak fokus lensa matanya.
Jangkauan penglihatan mata:
Kemampuan penglihatan manusia terbatas pada jangkauan tertentu atau disebut jangkauan penglihatan yaitu daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah titik. Titik terjauh (punctum remotum disingkat PR) dan titik terdekat (punctum proximum disingkat PP).
PR adalah titik terjauh didepan mata, dimana benda masih nampak dengan jelas. PP adalah titik terdekat didepan mata, dimana benda masih nampak dengan jelas.
Objek akan nampak jelas jika objek berada pada jangkauan penglihatan, dan objek tidak akan nampak dengan jelas jika objek ada diluar jangkauan penglihatan (terlalu dekat dengan mata atau terlalu jauh dari mata).
Cacat mata terjadi karena jangkauan penglihatan berubah. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasi mata yang berubah. Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mengubah jarak fokusnya agar bayangan jatuh di retina mata. Berikut ini akan diuraikan berbagai jenis cacat mata yang di dasarkan pada kemampuan daya akomodasinya.
Cacat Mata
Setidaknya ada tiga jenis cacat mata yang diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasinya yaitu: miopia, hipermetropia dan presbiopia. Berikut ini adalah gambar masing-masing cacat mata dan jangkauan penglihatannya.
  1. Mata normal (Emetropia) : memiliki titik jauh (PR) pada jarak jauh tak berhingga dan titik dekat (PP) = 25 cm, mata ini jangkauan penglihatannya paling lebar.
  2. Rabun jauh (Miopia) : memiliki titik jauh (PR) terbatas/kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) = 25 cm.
  3. Rabun dekat (Hipermetropia) : memiliki titik jauh (PR) tak berhingga, tetapi titik dekat (PP) > 25 cm.
  4. Rabun jauh dan dekat (Presbiopia) : memiliki titik jauh (PR) kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) > 25 cm, cacat mata ini merupakan gabungan dari hipermetropi dan miopi, sering disebut sebagai cacat mata tua.

Cacat Mata Miopi
Cacat mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak berakomodasi bayangan jatuh di depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat pipih (terlalu cembung). Agar dapat melihat jelas benda yang jauh maka perlu dibantu dengan lensa divergen (lensa cekung). Lensa divergen adalah lensa yang dapat menyebarkan berkas cahaya.
Berikut ini adalah bagan pembentukan bayangan pada cacat mata miopi sebelum dan sesudah memakai lensa.
Keterangan gambar:
Gambar sebelum memakai kaca mata. Cahaya yang berasal dari tempat jauh (diluar jangkauan penglihatan) oleh lensa mata dibiaskan di depan retina sedang cahaya dari tempat dekat (dalam jangkauan penglihatan) tepat dibiaskan di retina.
Gambar sesudah memakai kaca mata. Lensa negatif mengubah arah rambat cahaya sejajar menjadi menyebar sehingga seolah-olah cahaya berasal dari daerah jangkauan penglihatan.

Dalam perhitungan:
So = letak benda sebenarnya (~)
Si = – PR (batas maksimum jangkauan penglihatan) tanda (-) menggambarkan bayangan di depan lensa.
Dari persamaan :

diperoleh bahwa:f = – PR
Ukuran lensa yang digunakan adalah :

P = kekuatan lensa dalam satuan dioptri (D)
f = jarak fokus lensa kaca mata dalam satuan meter (m)
Cacat Mata Hipermetropi
Cacat mata hipermetropi terjadi jika penglihatan pada jarak baca normal mengakibatkan bayangan dari lensa mata jatuh di belakang retina, hal ini karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat cembung (terlalu pipih). Agar dapat melihat jelas benda-benda pada jarak baca normal (Sn) maka cacat mata ini perlu dibantu dengan menggunakan lensa konvergen (lensa cembung). Lensa konvergen adalah lensa yang dapat mengumpul berkas cahaya.
Berikut ini adalah bagan pembentukan bayangan pada hipermetropi sebelum dan sesudah memakai lensa.
Keterangan gambar:
Gambar sebelum memakai kaca mata: Berkas cahaya dari jarak baca normal (cahaya kuning) akan dibiaskan oleh lensa mata di belakang retina, berkas cahaya baru akan dibiaskan tepat di retina jika benda lebih jauh dari jarak baca normal (yaitu titik dekatnya).
Gambar sesudah memakai kaca mata: lensa positif mengubah arah rambat cahaya yang berasal dari jarak baca normal seolah-olah berasal dari titik dekatnya (PP), kemudian lensa mata mengubah arah rambat cahaya ini menuju retina.

Dalam perhitungan:
So = Sn (jarak baca normal = 25 cm)
Si = – PP (titik dekat hipermetropi), tanda minus menunjukkan bahwa bayangan maya yang terletak
di titik dekatnya

Cacat Mata Presbiopi
Cacat mata presbiopi (mata tua atau rabun dekat dan rabun jauh diakibatkan karena melemahnya daya akomodasi) terjadi karena bayangan jatuh di belakang retina pada saat melihat dekat dan bayangan jatuh di depan retina pada saat melihat jauh, hal ini terjadi karena daya akomodasi lensa mata lemah. Agar dapat melihat jelas baik benda yang dekat maupun yang jauh maka perlu dibantu dengan menggunakan gabungan lensa cembung (konvergen) dan cekung (divergen). Cacat mata ini sering juga dikenal dengan nama cacat mata tua. Berapa ukuran lensa yang digunakan? Untuk menjawab pertanyaan ini maka titik jauh maupun titik dekatnya harus diketahui. Selanjutnya dengan menggunakan cara sebagaimana pada cacat miopi dan cacat hipermetropi, ukuran lensa dapat diketahui.

*KAMERA
Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan jarak benda mengakibatkan perubahan jarak bayangan pada film oleh karena itu lensa kamera perlu digeser agar bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari rumus umum optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan diikuti oleh perubahan jarak bayangan (Si).

Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari:
  1. Lensa cembung
  2. Film
  3. Diafragma
  4. Aperture
Bagaimanakah pembentukan bayangan pada kamera?

Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperkecil.
Diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera dengan mengubah ukuran aperturenya.
Film merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa.
Agar bayangan selalu jatuh pada film karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur dengan menggeser jarak lensa terhadap filmnya.
So = jarak benda dalam meter, Si = jarak bayangan dalam meter, F = titik fokus lensa
Perbandingan Kamera dan Mata

Berdasarkan gambar di atas, kemiripan antara kamera dan mata adalah:
Kamera
Mata
Keterangan
Lensa Lensa Lensa cembung
Diafragma Iris Mengatur besar kecilnya lubang cahaya
Aperture Pupil Lubang tempat masuknya cahaya
Film Retina Tempat terbentuknya bayangan
Secara umum bagian-bagian kamera sama dengan bagian-bagian mata, namun kedua alat ini memiliki perbedaan dalam hal menempatkan bayangan pada retina/film, perbedaannya adalah:
  1. mata menggunakan daya akomodasi
  2. kamera menggunakan pergeseran lensa
*LUP
Fungsi Lup atau Kaca Pembesar
Sebagaimana namanya, lup memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup adalah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih besar. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus diletakkan di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin (antara f dan O), dimana So < f.
Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu:
1. Dengan cara mata berakomodasi maksimum
2. Dengan cara mata tidak berakomodasi
Mata Berakomodasi Maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya).
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
  1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
  2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
  3. kelemahan : mata cepat lelah
  4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
  5. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar
Mata Tak Berakomodasi
Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).
Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
  1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
  2. benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
  3. keuntungan : mata tak cepat lelah
Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
Perhitungan
Pada mata berakomodasi maksimum
• Si = -PP = -Sn

Perbesaran sudut atau perbesaran angular

Pada mata tak berakomodasi
• Si = -PR
• So = f
Perbesaran sudut

M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak focus lup dalam meter

*TEROPONG
Cara Kerja Teropong
Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke mata dan disebut lensa okuler.
Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi:
1. teropong bintang
2. teropong bumi
3. teropong panggung
Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.
Teropong Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang). Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek. Bagaimanakah pembentukan bayangan pada teropong dan bagaimana sifat bayangannya? Ikutilah kegiatan berikut ini.
Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Pembentukan bayangan pada alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut.
Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk

Teropong Panggung
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil. Seperti apa pembentukan bayangan pada teropong panggung? Perhatikan kegiatan berikut ini!
Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah :
d = f (Ob) – f (Ok)
d = panjang teropong dalam meter
f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter

f (Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter
*MIKROSKOP
Pengertian dan Bagian-bagian Mikroskop
LUP sebagai alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda kecil memiliki keterbatasan. Untuk itu diperlukan alat optik yang memiliki kemampuan untuk memperbesar bayangan hingga berlipat-lipat. Alat ini dikenal dengan nama mikroskop. Mikroskop yang paling sederhana menggunakan kombinasi dua buah lensa positif, dengan panjang titik fokus obyektif lebih kecil daripada jarak titik fokus lensa okuler.
Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). Kegiatan berikut ini akan memperlihatkan pembentukan bayangan pada mikroskop.
Pembentukan Bayangan pada Mikroskop
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum.
Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik dekat pengamat (PP).
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:


Keterangan:
S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter
S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP = titik dekat pengamat dalam meter
f(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi.
Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik jauh pengamat (PR).
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:

S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter
S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP = titik dekat pengamat dalam meter
f(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter
Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop diukur dari jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler. Untuk masing-masing jenis pengamatan, panjang mikroskop dapat dihitung dengan cara yang berbeda.
A. Mata berakomodasi maksimum
d = Si(Ob) + So(Ok)
B. Mata tak berakomodasi
d = Si(Ob) + f(Ok)
Keterangan:
d = panjang mikroskop dalam meter
Si(Ob) = jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
So(Ok) = jarak benda lensa okulerdalam meter
f(Ok) = jarak fokus lensa okuler dalam meter

Dikutip dari: http://kaita91.wordpress.com/2011/11/22/alat-optik/

Sabtu, 15 September 2012

Recount Text Example

 http://learnindonesia.com/wp-content/uploads/2011/12/Keindahan-Pantai-Sawarna-1.jpg


Shopping In Vitun Market

On Sunday I went down town to do some shopping in one of shopping in one of the best shopping centers. It’s called Vitun Market.
I bought a lot of things; snacks, health product, and some clothes. I was very happy because that day everything was 20% off. I spent around 500 thousand rupiahs.
After about an hour I was wondering in, I decided to leave and went to a restaurant nearby to have lunch. I ordered my lunch and for the desert I had come ice cream. I enjoyed my meals and asked for the check. Did you know what happened? I was so surprised when I tried to get my wallet in my pocket. I couldn’t find it, I though it was stolen.
I felt so stupid and didn’t know what to do next. Fortunately, I still kept some in the pocket of my shirt. Using the payphone available there, I tried to call my parents at home. Fortunately they were at home and promised to come soon. No more than 20 minutes , they got in. Then the check was paid. After that, we went home with some goods in my shopping bag.
I was so relieved and promised to myself that I should be more careful in lots of ways.


My Holiday at The Beach
Last week my friend and I were bored after three weeks of holidays, so we rode our bikes to Smith Beach, which is only five kilometres from where I live. When we arrived at the beach, we were surprised to see there was hardly anyone there.
After having a quick dip in the ocean, which was really cold, we realized one reason there were not many people there. It was also quite windy. After we bought some hot chips at the takeaway store nearby, we rode our bikes down the beach for a while, on the hard, damp part of the sand. We had the wind behind us and, before we knew it, we were many miles down the beach.
Before we made the long trip back, we decided to paddle our feet in the water for a while, and then sit down for a rest. While we were sitting on the beach, just chatting, it suddenly dawned on us that all the way back, we would be riding into the strong wind.
When we finally made it back home, we were both totally exhausted! But we learned some good lessons that day.


Pengertian, Sejarah, Dan Ciri-ciri Carita Pondok/Carpon

http://us.images.detik.com/content/2007/08/30/431/rike_d2.jpg


Pengertian Carita Pondok

Carita pondok teh nyaeta karangan rekaan (fiksi) anu wangunna pondok sarta ngan ukur ngasongkeun hiji peristiwa. Carpon umumna nyaritakeun hal-hal anu sipatna realistis, diangkat tina kanyataan.

Sajarah Carita Pondok

Carita pondok asal-muasalna mah tina talari carita lisan anu ngahasilkeun carita-carita kawentar kayaning Iliad sarta Odyssey  karya Homer. Carita-carita eta ditepikeun dina wangun puisi anu mibanda wirahma, kalayan wirahma anu mibanda fungsi minangka pakakas pikeun nulungan jalma pikeun nginget caritana. Bagian-bagian singget tina ieu carita teh, dipuseurkeun kana naratif-naratif individu anu bisa ditepikeun dina hiji kasempetan pondok. Sakabéh caritana kakara katémbong saupama sakabéh bagean caritana geus ditepikeun.

Ciri – Ciri Carita Pondok

  • Bisa rengse dibaca dina sakali mangsa
  • Alurna teu kompleks, museur kana hiji kajdian
  • Mere kesan lir enya-enya kajadian
Unsur Instrinsik Carita Pondok

·         Palaku
·         Amanat
·         Tema
·         Latar
·         Galur

Unsur Ekstrinsik Carita Pondok

·         Nilai-nilai dalam Carita Pondok
·         Latar Belakang Kahirupan Pengarang
·         Situasi Sosial

Teknik Nulis Carita Pondok

  1. Tema
  2. Bahan carita
  3. Alur
  4. Tokoh
  5. Dialog
  6. Sudut pandang
  7. Prak-prakan
Contoh Carita Pondok

DUA NUNGALALANA JEUNG HIJI BERUANG

Dua jalma leupang ngalalana babarengan liwat ka hiji leweung. waktu eta ngadadak aya Hiji beruang anu gede kaluar ti semak semak deukeut maranehna.
salah sahiji nungalalana,ngan ukur mikirkeun diri sorangan jeung teu mikirkeun babaturannana.maneh na naek ka hiji tangkal anu deukeut ka maneh na.
Nungalalana hiji deui,ngarasa teu bisa ngalawan beruang nu sakitu gede na sorangan.manehna ngabeubeut keun dirina ka nu taneuh jeung ngagoler bari ngahep-hep.
Saolah-olah manehna tos maot. Maneh na osok ngadenge lamun beruang teh moal nyabak sato atawa jelema anu g
eus maot.
Babaturannana nu aya di tangkal huenteu ngalakukeun naon naon jueng heunteu nulungan babaturannana anu ngagoler.teu nyaho paguneman ieu teh bener atawa heunteu.beruang eta teh  ningali ka jalma nu ngagoler maneh na ngaendus-endus deukeut sirah na,beruang eta teh ngarasa puas da korbanna  tos maot padahal ma heuntue beruang eta teh indit.
Nungalalana anu di tangkal turun ka handap ningali babaturannana.
”katingalinna sa olah-olah beruang eta teh ngabisikeun ka ceuli anu ngagoler bieu”
“naon nu di katakeun ku beruang eta teh?saur nungalalana nu sambunyi di tangkal”
”beruang eta nyarita,”saur nungalalana anu ngagoler bieu,”heunteu saluyu luempang
 babarengan jeung saurang anu ngantepkeun  jeung heunteu mikirkeun babaturannana   anu keur dina bahaya “

Subscribe My Article via Email

Enter your email address:

Sena Aji Buwana

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More